Monday, December 27, 2010

Jodoh Dalam Konteks Islam






JODOH.. Satu agenda yang besar dalam kitaran hidup manusia. Jodoh juga adalah agenda pelengkap untuk kesejahteraan dan tuntutan fitrah manusia normal yang dicipta oleh Allah. Indahnya Islam yang mensyariatkan perkahwinan yakni ikatan dan persetujuan antara dua makhluk, iaitu wanita dan lelaki secara sah di sisi syarak dan undang-undang yang memang secara azalinya saling memerlukan. Tatkala terciptanya Adam arakian juga diciptakan Allah akan Hawa.

Sedarkah kita bahawa Allah ta’ala sudah berfirman bahawa ketika mana kita berusia 6 bulan di dalam rahim ibu kita sudah ditetapkan kepada kita 3 perkara yakni persoalan ajal maut,rezeki dan akhir sekali jodoh, maka selayaknya persoalan ini kita sandarkan pada Islam yang sentiasa menjadi pemudah dan pedoman hidup mukmin sejati. Disambung lagi dengan sabda Rasulullah SAW yang menggariskan 4 perkara utama yang perlu pada pemilihan pasangan hidup iaitu rupanya,hartanya,keturunanya dan agamanya. Maka selayaknya menjadi pilihan utama adalah pasangan yang mencintai agama kerana seseorang mukmin secara langsung akan terserlah sifat soleh dan solehahnya. Dengan itu secara langsung sifat kewanitaanya, kekayaanya, kebijaksanaanya jua akan terserlah sama.

Jadi apakah alasan kita hanya mengeluh dan hanya menyalahkan takdir dalam pencarian jodoh. Berdoalah dengan konsisten dan ikhlas, dengan asbab (sebab) pasangan tersebut dijodohkan oleh emak bapa, pertemuan dari kawan-kawan, rakan sekuliah malah mungkin melalui jaringan maya (internet). Walaubagaimana cara sekalipun percaya dan yakinlah, pastinya ketapan Allah adalah yang terbaik. Penulis yakin cara yang paling baik dan berkat ialah berdoa kehadrat Ilahi dengan konsisten dan setulus hati agar dikurniakan pasangan yang akan membahagiakan kita dunia dan akhirat,dengan itu serahkanlah 100% keyakinan pada qada dan qadar Allah Ta’ala. Janganlah terlalu terikut-ikut dengan persekitaran umum sekarang yang banyak terpengaruh dengan cara dan etika bangsa barat yang hanya mementingkan kepuasan dan keselesaan nafsu yang tiada noktah. 

Kesempurnaan yang hakiki hanya di syurga, berapa banyak Kalam Allah yang menggambarkan janji nikmat olehNya pada manusia yang soleh dan solehah. Jadilah mukmin yang baik nescaya tiada sesal pada kita akhirnya.

Doa mendapatkan jodoh dan rezeki menurut Al Quran

Berikut ini amalan-amalan atau doa agar dimudahkan jodoh dan rezeki oleh Allah SWT. Kutipan berikut ini penulis ambil dari website Habib Munzir Al Musawwa.
  1. saya Ijazahkan pada beliau doa : “Rabbiy Inniy limaa anzalta ilayya min khairin faqir” (Wahai Tuhan, sungguh aku sangat faqir atas pemberian anugerah Mu), doa ini adalah doa Nabi Musa as, kemudian Nabi Musa as didatangi calon istrinya dan sekaligus mendapat pekerjaan. doa ini tercantum pada QS Al Qashash 24).Sumber.
  2. saya sarankan anda membaca dzikir Subhanallahi wabihamdih, bacalah 100X setiap pagi dalam keadaan suci, dzikir ini disarankan oleh Nabi saw sebagaimana sabda beliau saew : Barangsiapa membaca Subhanallahi wabihamdih 100X setiap harinya maka berjatuhan dosa dosanya walau sebanyak buih dilautan (Shahih Bukhari)dan sabda Rasulullah saw : “Kalimat yg paling dicintai Allah adalah Subhanallahi wabihamdih” (Shahih Muslim)dzikir ini mencerahkan wajah, menenangkan hati, menyejukkan jiwa, dan membuka banyak kemudahan, dan berlimpah kemudahan dan tersingkirnya kesulitankenapa?karena kita menyukai dan mencintai dan mengamalkan ucapan yg dicintai Allah, maka Allah akan memberi apa apa yg kita senangi dan sukai, yaitu kecerahan wajah, kemudahan hidup, dan ketenangan hati. Sumber.
  3. saya Ijazahkan pada anda untuk mengamalkan surat Al Qureisy (Lii iilaa fii qureisyin….dst) . amalkanlah 21 x setiap harinya, ia membawa keberkahan kemudahan rizki, kebahagiaan dan keamanan dari segala yg dirisaukan. Sumber
Download Doa mohon rizki dan jodoh :
  1. Dalam format *.doc.
  2. Dalam format*.pdf.

 Doa agar Cepat Mendapat Jodoh
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَحَبِيْبِنَا وَرَسُولِكَ الكَرِيْمِ وَبِأَلْفِ أَلْفٍ لاَحَولَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ 3×
Setiap hari kelahiran puasa, malam setelah shalat isya membaca surat alam nasrah (al-Insyirah) 152 kali kemudian membaca doa di atas. Bila kebetulan hari kelahiran jatuh pada hari Jumat, maka sambunglah dengan puasa sunnah hari Kamis. Sesungguhnya kemakruhan puasa pada hari Jumat itu otomatis hilang bila disambung dengan hari sebelumnya atau sesudahnya.
Atau membaca doa yang diijazahkan al Habib Muhammad al Baqier Ibn Sholeh Mauladawilah, yaitu membaca:
رَبِّ إِنِّى لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيْرٌ
Dibaca seratus kali setiap hari tidak boleh putus setiap malam sebelum masuk waktu subuh/setelah menjalani shalat tahajud.

Buka Aura

Ritual apapun bila tidak melakukan hal yang menyekutukan Allah, tidak masalah, tetapi dalam Islam, tidak dikenal hal semacam itu, banyak baca shalawat dan istighfar, insya Allah Allah memberi jalan segala yang sulit. Rasulullah pernah menyatakan:
مَنْ أَكْثَرَ مِنَ الإِسْتِغْفَارِ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِن كُلِّ ضِيْقٍ مَخْرَجًا وَيَرْزُقُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ
Barang siapa yang memperbanyak istighfar, Allah akan menjadikan baginya setiap kesedihan- kebahagiaan, setiap kesulitan- jalan keluar dan akan memberikan rizki dari sisi yang tidak diperhitungkannya.
FAKTOR – FAKTOR YANG MENDATANGKAN DAN MENOLAK RIZQI 
A. Faktor-Faktor Yang Menolak Rizqi
1. Biasa melakukan perbuatan Dosa
2. Biasa berbuat dusta atau berbohong
3. Biasa tidur di pagi hari
4. Banyak tidur, dan malas berusaha
B. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Faqir
1. Tidur telanjang
2. Kencing dengan telanjang bulat
3. Makan dalam keadaan junub
4. Makan dengan berbaring
5. Mengabaikan sisa-sisa hidangan makanan
6. Membakar kulit bawang merah dan putih
7. Menyapu rumah dengan Kain
8. Menyapu rumah dimalam hari
9. Tidak segera membuang sampah
10. Berjalan dimuka orang tua atau mendahuluinya
11. Memanggil kedua orang tua ( ayah dan ibu ) hanya dengan menyebut namanya saja.
12. Mencukiti sela-sela gigi dengan benda keras
13. Mencuci tangan dengan tanah dan debu
14. Duduk diatas tangga
15. Bersandar pada salah satu kaca-kaca pintu
16. Berwudlu di tempat peristirahatan
17. Menjahit pakaian yang masih di pakai
18. Menyapu muka menghilangkan keringat dengan gombal.
19. Tidak mau membersihkan rumah laba-laba yang berada di rumah
20. Mempermudah ( gampangake ) dalam mengerjakan sholat, tidak mau merendah dan khusu’
21. Segera keluar dari Masjid setelah Sholat Subuh
22. Berpagi-pagi benar berangkat ke Pasar
23. Menunda-nunda pulang dari Pasar
24. Membeli potongan-potongan roti dari fakir miskin yang meminta-minta.
25. Mendoakan jelek kepada anak
26. Tidak mau menutupi tempat atau wadah
27. Memadamkan lampu dengan tiupan nafas
28. Menulis dengan pena atau pulpen yang sudah
29. Bersisir dengan sisir yang sudah rusak
30. Tidak mau mendoakan baik kepada orang tua.
31. Memakai surban dengan duduk
32. memakai celana sambil berdiri
33. Bakhil ( pelit )
34. Malas
35. Menunda-nunda kesempatan
36. Pemboros
37. Mengabaikan segala urusan.
C. Faktor-faktor yang memudahkan Rizqi
1. Rajin bersedekah
2. Membiasakan bangun tidur di pagi hari atau Subuh
3. Menulis dengan tulisan yang bagus
4. Bermuka ( raut wajah ) yang manis atau menyenangkan orang
5. Berbicara baik dan menarik
6. menyapu halaman dan mencuci tempat atau wadah sehabis digunakan
7. Mengerjakan Sholat 5 Waktu secara berjama’ah
8. Mengerjakan Sholat Dluha
9. Membiasakan Membaca Surat Waqi’ah
10. Membiasakan Membaca Surat Al Mulk
11. Membiasakan Membaca Surat Al Muzammil
12. Membiasakan Membaca Surat Al Insyiroh
13. Membiasakan Membaca Surat Wallaili Idza Yaghsya
14. Membiasakan datang ke Masjid sebelum Adzan
15. Membiasakan bersuci ( selalu dalam keadaan Wudlu )
16. Mengerjakan Sholat Fajar dan Sholat Witir
17. Tidak membicarakan urusan keduniaan sesudah sholat Witir
18. Meninggalkan omong kosong yang tidak berfaidah bagi agama dan dunia
19. Menjauhi duduk-duduk dengan Wanita yang tidak muhrimnya
20. Membiasakan tiap bakda subuh ( pagi ) membaca Tasbih :
سبحان الله العظيم سبحان الله وبحمده استغرالله واتوب اليه
21. Membiasakan tiap bakda subuh ( pagi ) membaca :
لااله الاّالله الملك الحقّ المبين × 100
22. Membiasakan setiap Ba’da Subuh dan Maghrib membaca :
الحمد لله وسبحان الله ولا اله الاّ الله × 33
23. Membiasakan Setiap Ba’da Subuh membaca Istighfar ini :
استغفر الله العظيم من كلّ ذنب عظيم × 70
24. Memperbanyak membaca Khauqolah
لاحول ولاقوّة الاّ بالله العليّ العظيم
25. Memperbanyak membaca Sholawat atas Nabi SAW
26. Membaca do’a dibawah ini setipa selesai sholat Jumu’ah sebanyak 70 kali
اللهمّ اغنني بحلالك عن حرامك وكفني بفضلك عمّن سواك
Artinya : “ Ya Allah…berilah aku kekayan, dengan kehalalan-Mu, jauh dari keharaman-Mu, dan cukupilah aku dengan karunia-Mu dari orang selain engkau. “
27. Membaca kalimah-kalimah Tasna’ ( sanjungan ) atau Asma’ul Husna dan Sholawat atas Nabi SAW
Kata Imam Abil Hasan As Syadzili ; apabila engkau kesulitan masalah rizqimu perbanyaklah membaca surat al falaq
Kata Mbah Hamid Bin Abdulloh Bin Umar Pasuruan : Sholat Jama’ah Subuh adalah kunci mudah rizqi. Bahkan beliau sampai berkata, kalau engkau dapat istiqomah mengerjakannya, kok tidak di beri cukup oleh Alloh SWT, caci makilah aku.
Kunci Rizqi lagi adalah : Bertaqwa kepada Alloh,.dan berbaktilah kepada orang tua Pasti Alloh akan mencukupi rizqimu
Kata Mbah Basir Jekulo Kudus ; perbanyaklah membaca Sholawat Dalailul Khoirot. & Sebelum shubuh bangun, kerjakanlah sholat-sholat sunnah
WIRID MUDAH JODOH
Pertama-tama melangkahlah….:
1. Memohonlah ampun kepada Alloh SWT atas kesalahan, kehilafan, kema’syiatan diri sendiri. Mohonkan ampun dosa ortu juga
2. Birrul Walidain sepenuh hati, karena tanpa Birrul Wa Lidain semua amal ibadah akan terhijab & siasia, doa pun akan terhijab
3. Mohon dipilihkan jodoh yg tepat oleh Alloh SWT, jangan terlalu ambisi & mengatur Alloh SWT. Tawakkalah…
4. Kerjakan scr istiqomah & haqqul yakin, penuh harap & khusnudzon kpd Alloh SWT
5. Perbanyaklah bersedekah dan berbuat baik kpd siapa saja
6. Kalahkan nafsu birahimu, pasti Alloh akan merahmati & meridloi hajatmu
7. KEMUDIAN SETIAP HABIS SHOLAT SHUBUH BERJAMA’AH SELAMA 41 HARI BERTURUT, membaca :
- Istighfar X 100
- Sholloh ala Muhammad, Shollolloh alaihi wa sallim X100
- Membaca Surat AL Fajri X 1 dan Surta Al Waqiah X 1
- Usahakan tiapa hari keluarkan sedekah kpd fakir miskin & anak yatim piatu, serta membantu kelancaran majlis-majlis ilmu
Doa bagi laki2 yang berharap jodoh :
“ROBBI HABLII MILLADUNKA ZAUJATAN THOYYIBAH AKHTUBUHA WA ATAZAWWAJ BIHA WATAKUNA SHOOHIBATAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIROH”.
“Ya Robb, berikanlah kepadaku istri yang terbaik dari sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi dan istri yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat”.
Doa bagi wanita yang berharap jodoh :
“ROBBI HABLII MILLADUNKA ZAUJAN THOYYIBAN WAYAKUUNA SHOOHIBAN LII FIDDIINI WADDUNYAA WAL AAKHIROH”.
“Ya Robb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia & akhirat”.
Doa yang lain yang bisa diamalkan tiap shalat
ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHOZAA INI ROHMATIKA YAA ARHAMAR-ROOHIMIIN”.
“Ya Allah bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang”.
“ROBBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHOIRIN FAQIIR”.
Ya Robb, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku”. (Q.S. 28 : 24)
“HASBUNALLOOH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR”.
“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung, Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong”. (Q.S. 3 : 173 & 8 : 40).
“ROBBANAA HABLANAA MIN AZWAAJINAA WADZURRIYYAATINAA QURROTA A’YUN WAJ ‘ALNAA LIL MUTTAQIINA IMAAMAA”.
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri2 kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang2 yang bertakwa”. (Q.S. 25 : 74)

Sunday, December 26, 2010

Carilah Jalan Kembali

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kepada Allah dan carilah yang boleh menyampaikan kepadaNya (dengan mematuhi perintahNya dan meninggalkan laranganNya); dan berjuanglah pada jalan Allah (untuk menegakkan Islam) supaya kamu beroleh kejayaan." - Al-Maidah: Ayat 35
Jasad kita berasal daripada tanah. Ia harus kembali kepada asal kejadiannya untuk mencapai kepuasan.
Disebabkan itulah kita makan apa yang tumbuh daripada tanah, juga binatang-binatang yang memakan hasil tanah.
Tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan semuanya tumbuh daripada tanah.
Apabila jasad memperoleh sumber makanan daripada permukaan bumi, maka ia akan kenyang, tenang dan bertenaga.
Ruh kita datang daripada Allah, ditiupkan ke dalam jasad.
Maka ruh takkan mencapai ketenangan selagi ia belum kembali kepada Tuhan.
Untuk mencapai kepuasan ruh/jiwa/hati, tidak ada jalan lain melainkan kembali kepada penciptanya. Maka carilah jalan kembali.
Bukan kembali dengan kematian jasad, tetapi kembali dengan menghidupkan hati. Ya, jiwa yang kering kontang menggambarkan jauhnya kita daripada Tuhan.
Jiwa yang tak terisi dengan ruh Iman dan Taqwa akan diisi dengan keduniaan. Hakikatnya dunia itu takkan habis dikejar.
Makin kita punya harta, makin jiwa kacau tak senang duduk. Terikat dengan material.
Makin kita punya pangkat, makin tinggi yang ingin kita kejar dan capai.
Makin kita punya apa sahaja yang kita inginkan, makin kita inginkan sesuatu yang lebih lagi untuk kepuasan.
Hakikatnya jiwa kita menderita, tak puas dan tak mencapai ketenangan, ketenteraman.
Bukan ertinya kita harus terkurung meninggalkan dunia luar, itu adalah satu fahaman yang salah.
Sebaliknya, gunakanlah apa sahaja yang ada atas dunia ini demi mencari jalan kembali kepada Allah.
Biar jasadmu keluar mencari anugerah Allah di atas muka bumi, tapi jangan sekali-kali membiarkan hatimu melayang hilang terputus daripada pergantungan kepada Ilahi.
Jangan sekali-kali memisahkan dunia daripada Tuhan, dan meminggirkan Tuhan dalam segenap kehidupan.
Padahal Allah tak memerlukan kita, kita yang memerlukan-Nya.
"Dan kembalilah kamu kepada Tuhan kamu dengan bertaubat, serta berserah bulat-bulat kepada-Nya, sebelum kamu didatangi azab; kerana sesudah itu kamu tidak akan diberikan pertolongan." - Az-Zumar: 54
Allah telah menyeru dan akan sentiasa menjawab panggilan kita saat kita mencari-Nya.
Cuma kita yang belum benar-benar tekad untuk kembali kepada-Nya.
Atau mungkin kita sering berusaha kembali, namun dunia tetap memesongkan kita dan lebih menarik hati kita.
Maka kita tak jadi kembali.
Kita berputus asa dan tak mahu lagi mencuba untuk kembali, padahal Allah tak pernah jemu menunggu kita menyeru melainkan kita sendiri yang jemu untuk meminta dan meniti jalan menuju-Nya.
Ingat, jangan berputus asa daripada Rahmat Allah:
"Katakanlah (wahai Muhammad): "Wahai hamba-hambaKu yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, kerana sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa; sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani." - Az-Zumar: Ayat 53
Wahai jiwa yang sentiasa menyesali diri, di ceruk manapun kau berada, apakah kau merasa bebas daripada pengawasan Allah?
Dalam keadaan manapun kau berada, adakah kau merasakan Allah tidak mengetahui isi hatimu? Sombongnya engkau tatkala kau pergi memalingkan wajahmu daripada Ilahi.
Sedangkan Dia tak pernah menutup pintu taubat bagimu.
Maka wahai manusia, kembalilah kepada Tuhanmu. Jika kau tak temui jalan, carilah... Kau tidak bertemu kerana kau tidak mencari.

Wednesday, December 22, 2010

Sikap Kita Terhadap Al-Quran

alt
Setelah belasan atau puluhan tahun kita hidup, bagaimanakah interaksi kita dengan Al-Quran? Bagaimanakah kualiti bacaan Al-Quran kita? Bagaimanakah pula dengan penghayatan kita terhadap apa yang tertulis dalam Al-Quran?Sejauh manakah kita merasakan bahawa Al-Quran itu hidup dalam hati kita, dan hidup kita secara keseluruhannya adakah berpandu kepada acuan Al-Quran? Persoalan-persoalan ini mungkin akan menimbulkan jawapan-jawapan yang kurang memuaskan atau mungkin mengecewakan.
"Eh, aku dah khatam dah waktu darjah 5 dulu tau!"
"Takpelah, aku tak pandai sangat baca Quran, segan la nak tadarus"
"Kalau ada masa lapang aku baca la Quran"
"Ye ke Quran ni lengkap?"
"Alah, aku baca je, tak pernah tengok pun maknanya. Takpe, dapat pahala jugak"
Kalau begini layaknya sikap kita terhadap Al-Quran, bagaimanakah mungkin diri kita itu terbentuk dengan Al-Quran? Bagaimanakah mungkin Al-Quran itu menjadi panduan agung dalam kehidupan kita sedangkan kita tak pernah mengetahui sekalipun pengertiannya? Maka kita harus menyelami hati dan mula memikirkan, bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap Al-Quran?Adakah dengan mengambilnya sebagai bahan bacaan "mengisi masa lapang" atau "mesti" cari masa untuk dibaca? Adakah dengan menjadikannya bahan bacaan atau bahan rujukan dalam segenap kehidupan?
Ya, Al-Quran dengan bait-bait kata yang sama inilah yang menjadi perubah kehidupan sebuah bangsa Arab Jahiliah menjadi Khayru Ummah. Al-Quran dengan mesej yang sama sejak dulu inilah yang menjadi inspirasi terbebasnya Constantinopel di tangan Islam. Al-Quran dengan suruhan dan tegahan yang sama sejak dulu inilah yang menjadi sebab tertegaknya pemerintahan Islam.Namun, mengapakah kita tidak menjadi sebegitu hebat dengan Al-Quran ini? Adakah salah Al-Quran atau salah Umat Islam?
Tadabbur
Itulah kunci yang akan memberikan impak Al-Quran dalam kehidupan kita. Menghayati dengan erti kata yang sebenar, meyakini dengan sepenuhnya dan membawa segala mesej tersebut untuk dipraktikkan dalam kehidupan. Al-Quran bukan semata-mata untuk para Qari yang sedap dan merdu bacaannya. Al-Quran juga bukan hanya untuk ahli tafsir yang diberikan petunjuk oleh Allah untuk menggali segala persoalan dalam Al-Quran. Al-Quran bukan hanya untuk ustaz-ustaz yang memetiknya untuk dijadikan bahan ceramah. Namun Al-Quran untuk semua, untuk panduan umat manusia secara keseluruhannya. Maka setiap daripada kita wajib mendalami dan menghayati Al-Quran, menjadi "Al-Quran yang bergerak", hidup dengan acuannya.
"Patutkah mereka (bersikap demikian), tidak mahu memikirkan isi Al-Quran? Kalaulah Al-Quran itu (datangnya) bukan dari sisi Allah, nescaya mereka akan dapati perselisihan yang banyak di dalamnya." (An-Nisa', 4: 82)
"(Setelah diterangkan yang demikian) maka adakah mereka sengaja tidak berusaha memahami serta memikirkan isi Al-Quran? Atau telah ada di atas hati mereka kunci penutup (yang menghalangnya daripada menerima ajaran Al-Quran)?" (Muhammad, 47: 24)
Maka sekarang kita perlu mengubah orientasi pemikiran. Kalau sebelum ini Al-Quran itu kita anggap sebagai bahan bacaan, sekarang mari melangkah setapak dengan menjadikannya sebagai bahan penghayatan. Bahan rujukan untuk segenap isu dalam kehidupan. Bahan penyelesaian kepada segala permasalahan yang dialami dan dirasai. Berpandukan kepada kitab-kitab tafsir yang ditulis oleh para Ulama' seperti Tafsir Ibnu Kathir, Tafsir Fi Zilalil Quran Syed Qutub dan tafsir-tafsir lain, kita selak dan kita dalami Al-Quran. Insya-Allah, hidup kita akan menjadi semakin terarah dan semakin membaik kerana kita mengambil sebuah panduan yang tidak bengkok sama sekali.
"Segala puji terentu bagi Allah yang telah menurunkan kepada hambaNya (Muhammad), Kitab suci Al-Quran, dan tidak menjadikan padanya sesuatu yang bengkok (terpesong)." (Al-Kahfi, 18: 1)
Jom kita berubah bersama Al-Quran!