Sunday, October 17, 2010

ALLAH memuliakan orang yang pemaaf

Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tak ingin Allah mengampunimu ? Dan Allah Maha Pengampun lagi Penyayang (QS 24 :23).

Suatu ketika, Rasullah SAW berkumpul dengan sejumlah sahabat dan bersabda ,'Maukah kalian saya beritahukan tentang sesuatu yang denganya Allah memuliakan (manusia ) dan mengangkat derajatnya ?' Serempak mereka menjawab, 'Tentu, wahai Rasulullah.'

Lalu utusan Allah ini melanjutkan, Kalian bersabar terhadap orang yang tidak mengenalmu. Kalian memaafkan orang yang pernah menganiayamu. Kalian memberi (sesuatu) kepada orang yang tak pernah memberimu. Dan kalian menyambung kembali tali silaturrahmi orang yang telah memutuskannya denganmu.'

Nabi Muhammad SAW sendiri dikenal sebagai orang yang sangat pemaaf. Ketika diminta untuk mengecam dan mengutuk orang-orang musyrik, beliau justru menolaknya, seraya berkata,'Aku tidak diutus sebagai tukang kutuk, tetapi sebagai pembawa rahmat buat semesta alam.' (HR Muslim)

Dalam hadis lain Nabi Akhir zaman ini berkata ,' Tidak ada kelembutan yang paling disenangi Allah melebihi kelembutan dan kasih sayang seorang pemimpin. Dan tidak ada kebodohan yang paling dibenci oleh Allah melebihi kebodohan dan kepandiran seorang pemimpin.' Tidak ada kelembutan yang paling disenangi Allah melebihi kelembutan dan kasih sayang seorang pemimpin. Dan tidak ada kebodohan yang paling dibenci oleh Allah melebihi kebodohan dan kepandiran seorang pemimpin.'

Untuk itu Rasulullah SAW telah memberi teladan yang pas. Sampai-sampai Allah memuji jiwa kepemimpinannya, bahwa beliau adalah seorang lembut, tidak keras dan pemaaf. Bahkan selanjutnya Allah menyebut bahwa Rasulullah SAW tidak hanya pemaaf melainkan juga suka meminta maaf kesalahan umatnya kepada Allah. Kemudian beliau merangkul mereka dengan cara mengajak ikut serta dalam musyawarah (Ali Imran 159).

Rasulullah SAW bahkan, menyuruh kita prihatin dan mendoakan mereka :' Ya Allahumma irhamhu, Allahumma tub alaihi' (Ya Allah, kasihanilah dia. Ya Allah, ampunilah dia).

Dalam satu hadis disebutkan bahwa salat dan puasa belum cukup membawa seseorang ke surga sampai dadanya bersih dari dendam, hatinya penyayang, dan berbelas kasih terhadap sesama. Khalifah Umar bin Abdul Aziz menjelaskan, amal yang paling disenangi Allah SWT ada tiga,

' Memberi maaf sewaktu sempat membalas dendam, berlaku adil saat emosi, dan menaruh belas kasihan terhadap sesama hamba Allah.'

Sesungguhnya sikap lapang dada dan sikap saling memaafkan satu sama lain merupakan salah satu ajaran moral Islam yang mesti dijunjung tinggi. Allah SWT menyebut kesadaran untuk menahan diri dan kesanggupan memberi maaf tersebut sebagai bagian dari ciri dan indikator keimanan dan ketaqwaan seseorang kepada Allah SWT (QS 3:134).

Memaafkan berarti menekan atau menahan sifat egois dan emosi kita kepada orang lain. Dan memaafkan merupakan perbuatan mulia yang dapat meningkatkan kualitas takwa kita kepada Allah.

' Dan pemaafan kamu itu lebih dekat kepada takwa. Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakan. (QS 2 :237).

Menjadi pemaaf itu menyehatkan badan,pikiran,prilaku dan kehendak kehendak.

Wallahualam..... 

No comments:

Post a Comment